Kadang, saya penasaran sendiri dengan kehidupan masa lalu. Tidak usah untuk urusan yang kompleks, urusan sesimpel ‘takut dengan setan’ aja bisa jadi flashback yang menarik. Iya saya dulu kecil takut banget yang namanya setan. Saking takutnya, nonton intro ‘di sini ada setan’ aja langsung ngibrit. Dengar lagu ‘antara ada dan tiada’ juga langsung nangis.
Ya mungkin karena efek kebanyakan nonton film dan lagu model seperti itu yang ngebentuk jadi mental penakut. Alhasil sampai SMP tidak pernah nyaman kalau tidur sendiri atau lampu kamar dimatiin atau di tengah malam harus ke toilet. Sosok putih atau sosok apapun itu akan selalu menghantui. Malu-maluin aja hehe.
Sekarang? entahlah sepertinya kini banyak hal yang lebih menakutkan daripada setan. Waktu SMP tugas sekolah memang lebih jadi mayoritas beban pikiran, otak udah jarang mengkhayal kesana. Waktu SMA kayaknya terlalu sibuk main game, sifat bodo amat di luar diri sendiri jadi mulai tumbuh. Bukan berarti jadi egois, tapi jadi meminimalisir mengurusi hal-hal yang tidak penting. Syukurnya, ilmu agama juga mulai semakin nambah, setidaknya jadi paham posisi setan tuh lebih seperti apa.
Sekali lagi, ini flashback yang unik. Apa urusan hidup semakin seberat itu seiring bertambahnya umur? saking beratnya, sifat penakut yang melekat di diri ini jadi luntur sebegitunya.
Atau mungkin, semakin dewasa diri semakin sadar, bahwasannya lebih baik takut ada sifat setan di dalam hati daripada takut ada setan di sekitar diri. Yegak?