Kamu tau kenapa banyak orang mengalami quarter life crisis? Kata orang-orang keren di internet sih karena kita suka tiba-tiba merasa gagal dan tak dapat menemukan jalan hidup. Terlebih untuk kita, para sarjana, yang biasa hidup penuh dengan semangat dan mimpi menebar manfaat luas saat kuliah namun tiba-tiba…

Tiba-tiba kesibukan kerja membuat kita tidak bisa memberikan iuran terbesar, yaitu iuran kehadiran langsung di tempat yang sedang dibutuhkan.

~~

“Iuran terbesar untuk pendidikan adalah kehadiran.”

Begitulah pikir seorang cucu dari pahlawan kemerdekaan kita, Anies Baswedan bin Rasyid Baswedan bin Abdurrahman Baswedan. Pikiran yang kemudian tidak menjadikan beliau langsung terjun dan hadir sendirian di pedalaman desa. Beliau memilih jalan cerdas seorang pemuda; jalan bergerak secara kolosal. Maka pada tahun 2010, Indonesia Mengajar lahir di bumi pertiwi atas inisiasinya. Program yang memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk mengisi lini-lini kosong pengajar di pelosok daerah dalam memenuhi janji kemerdekaan kita. Dan secara tidak sadar, janji itu tertulis di pembukaan UUD; mencerdaskan kehidupan bangsa.

Layaknya jalan seorang pemuda, jalan itu tentu tidak pernah landai. Tapi beliau sudah matang dan yakin, jalan itulah yang terbaik untuk Indonesia pada masanya. Prinsip yang kulihat sama dan begitu menawan; Biarkanlah para pemuda ini terinspirasi dari seluruh perjalanan, pelayaran, penerbangan, penempatan dan pelayanan yang dirasakan. Selanjutnya ajak agar para pemuda tersebut terpantik untuk menginspirasi seribu pemuda lain. Hingga pemuda-pemuda selanjutnya terus mau menginspirasi seribu pemuda lainnya. Itulah terinspirasi untuk menginspirasi . Itulah Rantai Inspirasi.

Dua tahun kemudian, terbukti!

Para kader cetakan Indonesia Mengajar, yang telah memberikan iuran kehadiran terbaiknya, kini ingin sekali teman-teman lainnya juga melakukan hal yang serupa. Namun, karena mereka sadar bahwa tidak semua orang memiliki waktu satu tahun untuk meninggalkan kehidupannya saat itu. Maka dibuatlah Kelas Inspirasi–pergerakan kolosal yang melibatkan pemuda-pemuda Indonesia dengan berbagai profesi untuk datang ke sekolah-sekolah dasar. Mereka tidak perlu mengajar ataupun mengurusi nilai rapor. Mereka hanya perlu menyempatkan satu hari hidupnya untuk hadir dan menceritakan segala hal tentang profesinya. Agar kemudian mereka dapat menjadi sebuah pelita inspirasi.

Memang baju anak-anak SD ini bisa amat sederhana. Dengan tempat tinggal ala kadarnya. Tetapi mereka tetaplah saudara sebangsa kita. Sejauh apa pun kesejahteraannya, wawasannya, ataupun pengetahuannya, mereka masih tetap memiliki hak untuk diberikan sosok kehadiran kita. Iya pemuda dengan segala cerita dan inspirasi profesinya itu kita.

Pak Anies mengatakan, mimpi adalah cerminan pengetahuan dan wawasan. Kita perlu datang untuk membukakan kedua itu, lalu biarkan mimpi mereka terbang tinggi, sambil ingatkan mereka bahwa lewat kerja keras nan cerdas dan didampingi doa, mereka bisa meraih dan melampaui mimpi itu. Indahnya, sehari kita hadir, sejuta hari kita diingat.

Dan kini, misi seorang Pak Anies tidak lagi dibawa seorang diri, melainkan dipegang teguh oleh ribuan bahkan jutaan pemuda Indonesia yang sadar betapa pentingnya pergerakan kolosal.

Semua kisah tersebut adalah pemberi harapan pada negeri ini. Rasa-rasanya kita akan menjadi saksi, bahwa bumi Indonesia tak pernah berhenti melahirkan pahlawan muda yang memilih untuk bermakna bagi sesama.

~~

Oh anak muda Indonesia! engkaulah pahlawan masa kini yang jiwa-jiwa mudanya menolak mediokritas.

Dari pengalaman dan pembelajaranmu, engkau bisa katakan itu Pak Anies. Dan lalu engkau menyuruh kami untuk membaca biografi pemuda-pemuda pahlawan kemerdekaan. Agar kita ingat bagaimana mereka bukan tipikal individu yang terlena dengan zona nyaman. Mereka adalah tipe penjelajah. Mereka adalah pemberani yang selalu memelihara kegelisahannya.

AHA! Jadi apa seharusnya kita menjadi pemuda yang gelisah akibat quarter life crisis?

Tentu! tapi bukan karena merasa gagal terhadap mimpi ego pribadi semata, melainkan merasa gagal belum dapat memberikan iuran kehadiran lebih. Itulah yang patut digelisahkan!